MEDIA EMITEN – PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) akan membagikan dividen tunai dari laba tahun buku 2022 sebesar Rp 313 miliar atau Rp 6,5 per saham.
Hal itu telah diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan perseroan yang berlangsung di Jakarta, Selasa 27 Juni 2023. “RUPST Pakuwon telah memutuskan pembagian dividen sebesar 20% dari laba bersih tahun 2022,” kata Presiden Direktur Pakuwon Jati Alexander Stefanus Ridwan Suhendra.
Sementara itu, Direktur Keuangan dan Corporate Secretary Perseroan Minarto menjelaskan, dividen payout ratio PWON sebesar 20%. “Ini menggambarkan komitmen berkelanjutan perseroan kepada para pemegang saham,” kaanya.
Minarto menambahkan, keputusan pembagian dividen ini diambil setelah perseroan berhasil menunjukkan kinerja positif seiring dengan pemulihan ekonomi di 2022.
Baca Juga:
Mendorong UMKM Naik Kelas dan Go Global, Pemerintah Apresiasi Keberpihakan BRI
Sebanyak 3 Anggota Bursa Siap untuk Fasilitasi Transaksi Short Selling, Termasuk Mandiri Sekuritas
Elon Musk Tawar Perusahaan pada Harga 97,4 Miliar Dolar AS, Begini Respons CEO OpenAI Sam Altman
Sepanjang tahun 2022, Pakuwon mampu membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 5,9 triliun, alias tumbuh 4,8% dari tahun sebelumnya Rp 5,7 triliun.
Dari sisi laba bruto, pada 2022 Pakuwon juga menorehkan kinerja impresif dengan mencatatkan kenaikan sebesar 16,5% menjadi Rp 3,2 triliun dibandingkan tahun lalu Rp 2,7 triliun.
Demikian pula dari sisi EBITDA, di mana emiten properti ini mencetak kenaikan sebesar 12,2% menjadi Rp 3,2 triliun daripada EBITDA tahun sebelumnya Rp 2,9 triliun.
Hal ini mendorong laba bersih naik sebesar 18,1% menjadi Rp 1,8 triliun dibandingkan laba bersih tercatat pada tahun 2021 sebesar Rp 1,5 triliun.
Baca Juga:
Konsisten Melayani UMKM, BRI Cetak Laba Rp60,64 Triliun
Tingkatkan Daya Saing Bersama BRI, Balee Scents Siap Melangkah ke Pasar Dunia
Dri sisi pendapatan berulang (recurring revenue), pada 2022 perseroan mencatatkan sebesar Rp 3,8 triliun, meningkat 43,5% dibandingkan 2021 sebesar Rp 2,6 triliun. Ini terdiri dari pendapatan ritel mall sebesar Rp 2,6 triliun, tumbuh 37% daripada tahun lalu sebesar Rp 1,9 triliun.