Kenaikan Imbal Hasil Obligasi Dorong Wall Street Berakhir Melemah

- Pewarta

Jumat, 5 Oktober 2018 - 03:53 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mediaemiten.com, New York – Saham-saham di Wall Street melemah pada akhir perdagangan Kamis (Jumat 5/10/2018 pagi WIB), karena para investor cemas atas kenaikan imbal hasil obligasi AS ke tingkat tertinggi tujuh tahun.

Indeks Dow Jones Industrial Average merosot 200,91 poin atau 0,75 persen, menjadi ditutup di 26.627,48 poin. Indeks S&P 500 berkurang 23,90 poin atau 0,82 persen, menjadi berakhir di 2.901,61 poin. Indeks Komposit Nasdaq ditutu 145,57 poin atau 1,81 persen lebih rendah, menjadi 7.879,51 poin.

Imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10-tahun yang dijadikan sebagai acuan, mencapai level tertinggi sejak 2011, menembus di atas 3,2 persen selama perdagangan Kamis (4/10/2018).

Sembilan dari 11 sektor utama di S&P 500 ditutup lebih rendah. Sektor teknologi dan “consumer discretionary” masing-masing meluncur 1,78 persen dan 1,60 persen, memimpin penurunan.

Saham-saham yang sensitif suku bunga merosot secara luas, sementara saham-saham bank diuntungkan dari suku bunga yang lebih tinggi.

Lonjakan suku bunga obligasi dimulai pada Rabu (3/10/2018), didorong oleh data ekonomi yang lebih baik dari perkiraan. Sementara itu, komentar terbaru dari pejabat tinggi Federal Reserve juga memicu imbal hasil lebih tinggi.

Ketua Fed Jerome Powell mengatakan pada Rabu (3/10/2018) bahwa bank sentral AS memiliki jalan panjang untuk pergi sebelum suku bunga mencapai tingkat netral, menunjukkan bahwa kenaikan suku bunga bertahap dapat berlanjut.

Data yang kuat dan komentar dari pejabat The Fed dapat menjadi “bullish” untuk ekuitas, tetapi itu datang dengan dampak samping karena memiliki kekhawatiran pada inflasi lebih besar dan kenaikan suku bunga, yang pada gilirannya menjadi negatif untuk ekuitas, para ahli mencatat.

Di sisi ekonomi, dalam pekan yang berakhir 29 September, klaim pengangguran awal AS tercatat 207.000, turun 8.000 dari tingkat direvisi pekan sebelumnya, Departemen Tenaga Kerja melaporkan pada Kamis (4/10/2018). (pep)

Berita Terkait

BRI Siapkan Rp32,8 Triliun untuk Lebaran, Pastikan Kebutuhan Uang Tunai Masyarakat Terpenuhi Hingga Pelosok
Bulan Ramadhan adalah Kesempatan untuk Meraih Ampunan dan Pahala, Selamat Beribadah Puasa
Tak Sesuai dengan Prosedur, Pembiayaan Lembaga Ekspor Indonesia (LPEI) ke PT DST dan PT MIF
Ingatkan Para Pimpinan TNI-Polri, Presiden Prabowo Subianto: Rakyat Menuntut Dedikasi yang Tinggi
Jangan Lewatkan! BRI UMKM EXPO(RT) & Microfinance Outlook 2025 Digelar 30 Januari – 2 Februari di ICE BSD
Indonesia Negara Kaya, Prabowo Subianto Ungkap Indonesia Mampu Bangkit dengan Disiplin dan Efisien
Bahas Hubungan Bilateral, Prabowo Subianto dan Anwar Ibrahim Bertemu di Rumah Tangsi Malaysia
Bangun 1 Juta Rumah untuk Rakyat, Presiden Prabowo Subianto Berhasil Gaet Investor Qatar

Berita Terkait

Senin, 10 Maret 2025 - 12:04 WIB

BRI Siapkan Rp32,8 Triliun untuk Lebaran, Pastikan Kebutuhan Uang Tunai Masyarakat Terpenuhi Hingga Pelosok

Sabtu, 1 Maret 2025 - 11:11 WIB

Bulan Ramadhan adalah Kesempatan untuk Meraih Ampunan dan Pahala, Selamat Beribadah Puasa

Senin, 3 Februari 2025 - 10:08 WIB

Tak Sesuai dengan Prosedur, Pembiayaan Lembaga Ekspor Indonesia (LPEI) ke PT DST dan PT MIF

Sabtu, 1 Februari 2025 - 10:42 WIB

Ingatkan Para Pimpinan TNI-Polri, Presiden Prabowo Subianto: Rakyat Menuntut Dedikasi yang Tinggi

Rabu, 29 Januari 2025 - 14:24 WIB

Jangan Lewatkan! BRI UMKM EXPO(RT) & Microfinance Outlook 2025 Digelar 30 Januari – 2 Februari di ICE BSD

Berita Terbaru