MEDIA EMITEN – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup melemah 22,02 poin atau 0,32% ke level 6.899,39 pada akhir perdagangan Kamis 24 Agustus 2023. IHSG turun saat mayaritas bursa saham di kawasan Asia menguat.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei menguat 276,89 poin atau 0,87% ke 32.287,19, indeks Hang Seng menguat 366,25 poin atau 2,05% ke 18.212,17, indeks Shanghai menguat 3,84 poin atau 0,12% ke 3.082,24, dan indeks Strait Times menguat 6,54 poin atau 0,21% ke 3.180,72.
IHSG Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 3,79 poin atau 0,39 persen ke posisi 956,34.
Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga acuan pada level 5,75 persen, yang diarahkan pada penguatan stabilisasi nilai tukar rupiah untuk memitigasi dampak rambatan ketidakpastian pasar keuangan global.
Baca Juga:
Pengusaha ‘Batik Tulis Soedjono’ Ini Bawa Warisan Budaya ke Pasar Global, Berkat Pemberdayaan BRI
Super App BRImo Kini Tersedia dalam Dua Bahasa, Semakin Ramah Pengguna
Dukungan BRI Antar Usaha Lokal Perhiasan Batu Alam Jangkau Pasar Internasional
Dibuka menguat, IHSG bergerak ke teritori negatif sampai penutupan perdagangan saham. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 3,79 poin atau 0,39% ke posisi 956,34.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tiga sektor meningkat di mana sektor barang baku paling tinggi yaitu 1,46%, diikuti sektor transportasi & logistik dan sektor keuangan yang naik masing-masing sebesar 0,32% dan 0,01%.
Sedangkan delapan sektor turun yaitu sektor industri turun paling dalam yaitu minus 1,35%, diikuti sektor energi dan sektor teknologi yang masing-masing minus 1,27% dan minus 1,16%.
Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu AHAP, KKES, WINE, KRYA, dan BRPT. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni PTMP, IDEA, GEMS, RAFI, dan TMAS.
Baca Juga:
Diakui Internasional, Layanan Wealth Management BRI Raih Penghargaan Internasional dari Euromoney
Pefindo Catatkan Penerbitan Surat Utang Korporasi pada Januari – Maret 2025 Mencapai Rp46,7 Triliun
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.126.296 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 20,41 miliar lembar saham senilai Rp9,05 triliun. Sebanyak 219 saham naik, 308 saham menurun, dan 215 tidak bergerak nilainya.