MEDIA EMITEN – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup melemah 3,95 poin atau 0,06 persen ke posisi 6.895,44 pada akhir perdagangan Jumat 25 Agustus 2023.
Investor cenderung berhati-hati menunggu arah dan pandangan dari Jerome Powell mengenai langkah The Fed selanjutnya dalam Simposium tahun Jackson Hole, di Wyoming, AS.
Sementara itu, bursa saham regional Asia mayoritas juga terkoreksi. Indeks Nikkei melemah 662,89 poin atau 2,05% ke 31.624,30, indeks Hang Seng melemah 255,78 poin atau 1,4% ke 17.956,38, indeks Shanghai melemah 18,17 poin atau 0,59% ke 3.064,07, dan indeks Strait Times menguat 8,23 poin atau 0,26% ke 3.188,95.
Sebelumnya, Presiden Fed Bank of Boston Susan Coolins mengatakan bahwa kenaikan bunga mungkin diperlukan. Perekonomian AS belum cukup untuk menurunkan inflasi secara berkelanjutan, yang menunjukkan bahwa The Fed mungkin perlu menaikkan suku bunga lebih lanjut.
Baca Juga:
Ini 5 Komitmen Nyata BRI Dorong Peningkatan Kualitas Dan Daya Saing UMKM
Sebut Menuju Swasembada Energi, Presiden Prabowo Subianto Resmikan 37 Proyek Listrik di 18 Provinsi
Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu Ungkap Alasan BTN Akuisisi Bank Victoria
Sementara itu, dari China,Komisi Regulasi Sekuritas China di hadapan para eksekutif dana pensiun, beberapa bank besar, perusahaan asuransi, meminta para lembaga keuangan di China tersebut meningkatkan dukungan terhadap pasar. Namun demikian, kabar tersebut nampaknya belum dapat membantu menstabilkan pasar.
Dibuka melemah, IHSG terus bergreak di zona merah hingga penutupan perdagangan saham. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 0,37 poin atau 0,04% ke posisi 956,72.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tiga sektor meningkat yaitu dipimpin sektor transportasi & logistik sebesar 1,16%, diikuti sektor infrastruktur dan sektor barang baku yang masing- masing naik 0,85% dan 0,6%.
Sedangkan, delapan sektor terkoreksi yaitu sektor industri yang turun paling dalam minus 0,74%, diikuti sektor energi dan sektor barang konsumen non primer yang masing- masing turun 1,03% dan 0,74%.
Baca Juga:
Indonesia Negara Kaya, Prabowo Subianto Ungkap Indonesia Mampu Bangkit dengan Disiplin dan Efisien
Produktivitasnya Meningkat Berkat Pemberdayaan Klaster Usaha dari BRI, Ini Kisah Petani di Merauke
Pengguna Inovasi Digital Super Apps BRImo Tembus 38,61 Juta, Terbesar di Indonesia
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 996.461 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 18,12 miliar lembar saham senilai Rp9,29 triliun. Sebanyak 191 saham naik, 314 saham menurun, dan 247 tidak bergerak nilainya.