MEDIA EMITEN – Harga minyak menguat lagi, tembus level tertinggi dalam 10 bulan lagi pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB). Ini didorong oleh terbatasnya pasokan dan optimisme naiknya permintaan China.
Harga minyak mentah berjangka Brent naik 23 sen atau sekitar 0,3% menjadi US$ 93,93 per barel, sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) Amerika Serikat (AS) naik 61 sen atau sekitar 0,7% menjadi ditutup pada US$ 90,77 per barel.
Data output industri dan penjualan ritel yang lebih baik dari perkiraan di China juga telah mendorong harga minyak pada minggu ini, dengan kondisi ekonomi negara tersebut dianggap penting untuk permintaan minyak selama sisa tahun ini,” ungkap Cincotta.
Analis Third Bridge Peter McNally menyebut, ekspektasi produksi minyak AS yang moderat juga telah mendorong harga dalam beberapa pekan terakhir. “Pertumbuhan pasokan dari AS tampaknya terbatas karena produsen di sana telah menurunkan aktivitas pengeboran hampir 20% dari puncak tahun lalu,” kata McNally.
Baca Juga:
Prabowo Sebut Muhammadiyah Luar Biasa, Punya 167 PT, 5.345 Sekolah dan Madrasah serta 440 Pesantren
Diberdayakan BRI, Figur Inspiratif Lokal Gerakkan UMKM di Desa Bululor, Jambon, Ponorogo
Jumlah rig minyak AS bertambah dua minggu ini menjadi 515, terbesar sejak April, data dari perusahaan jasa ladang minyak Baker Hughes menunjukkan pada hari Jumat. Namun, dibandingkan tahun lalu, jumlah rig minyak turun 84 unit.