Mediaemiten.com, Jakarta – Bursa Efek Indonesia (BEI) meresmikan pencatatan saham perdana, yakni PT Superkrane Mitra Utama Tbk sebagai perusahaan ke-45 pada 2018 ini.
“Kami harap saham perseroan dapat menjadi salah satu saham yang menjadi pilihan investor,” ujar Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan BEI, Kristian S. Manullang di Jakarta, Kamis (11/10/2018).
Ia mengatakan setelah resmi menjadi perusahaan publik maka manajemen perusahaan dapat menerapkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG).
“Di dunia usaha, perusahaan publik dipandang lebih profesional, transparan dan akuntabel, serta memiliki akses yang lebih kuat terhadap sumber-sumber pendanaan dan pasar,” katanya.
Baca Juga:
Mudahkan Perjalanan Mudik Antarpulau, BRI Hadirkan Fitur Baru Pemesanan Tiket Kapal Lewat BRImo!
Diberdayakan BRI, UMKM Papua Global Spices Berhasil Eksis di Pasar Internasional
Presiden Direktur Superkrane, Yafin Tandiono Tan mengatakan aksi korporasi ini merupakan salah satu strategi untuk menuju sebagai perusahaan publik yang akuntabel, transparan dan bertanggungjawab kepada semua pihak dalam menjalankan bisnis.
“Kami yakin, dana yang dihimpun melalui IPO akan mendorong pertumbuhan dan pengembangan bisnis Superkrane,” katanya.
Superkrane merupakan perusahaan penyedia jasa sewa crane. Perseroan melepas 300 juta saham dengan harga pelaksanaan IPO sebesar Rp700 per saham, sehingga perseroan meraup dana Rp210 miliar.
“Perseroan akan menggunakan 50 persen dana hasil IPO untuk membayar uang muka (down payment/DP) crane baru, 25 persen untuk membayar utang dan sisanya untuk modal kerja,” papar Yafin Tandiono Tan.
Pada perdagangan perdana, saham Superkrane dengan kode SKRN bergerak naik 50 persen menjadi Rp1.050 per saham dari harga IPO. (zub)