MEDIA EMITEN – Tiga indeks saham utama di Bursa Wall Street anjlok pada akhir perdagangan Kamis (Jmat pagi WIB) dengan indeks kecemasan VIX meningkat hingga 15%. Pasar khawatir Federal Reserve (The Fed) makin hawkish.
Indeks Dow Jones Industrial Average (.DJI) turun 370,46 poin atau 1,08% ke level 34,070,42, S&P 500 (.SPX) melemah 72,2 poin atau 1,64% ke level 4,330, dan Nasdaq Composite (.IXIC) anjlok 245,14 poin atau 1,82% menjadi 13,223,99.
Selera terhadap aset-aset berisiko investor merosot karena Jerome Powell, Ketua Fed, memperingatkan bahwa perjalanan menuju target inflasi masih jauh dari sempurna.
Sementara imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun mencapai puncaknya dalam 16 tahun, hanya sehari setelah pertemuan kebijakan moneter Federal Reserve yang mengecewakan para investor.
Baca Juga:
Soal Jumlah Penumpang Jet Pribadi yang Digunakan ke AS, Pihak Kaesang Pangarep Bantah Keterangan KPK
10 Tahun Pemerintahan Presiden Joko Widodo, BRI Jadi BUMN dengan Setoran Dividen Terbesar ke Negara
Saham-saham megacap yang sensitif terhadap suku bunga, seperti Amazon.com (AMZN.O), Nvidia Corp (NVDA.O), Apple Inc (AAPL.O), dan Alphabet Inc (GOOGL.O), menarik S&P 500 dan Nasdaq ke level penutupan terendah sejak Juni.
Sebelumnya, Federal Reserve memutuskan untuk mempertahankan suku bunga target dana Fed pada kisaran 5,25%-5,50%, sesuai dengan perkiraan pasar. Namun, perubahan proyeksi ekonomi yang lebih ketat, termasuk dot plot yang mengindikasikan suku bunga yang tinggi hingga tahun depan, telah mengurangi harapan pelonggaran kebijakan sebelum tahun 2025.
Kesebelas sektor utama S&P 500 mengalami penurunan hampir 1% atau lebih, dengan saham sektor real estate (.SPLRCR) mengalami penurunan terbesar dalam satu hari sejak Maret.
Perusahaan semikonduktor Broadcom (AVGO.O) juga mengalami penurunan sebesar 2,7% setelah laporan bahwa Alphabet, perusahaan induk Google, sedang mempertimbangkan untuk mencabut perusahaan tersebut sebagai pemasok chip kecerdasan buatan pada awal tahun 2027.
Baca Juga:
Musyawarah Nasional Luar Biasa 2024 Sepakati Anindya Bakrie Menjadi Ketua Umum Kadin Indonesia
Volume perdagangan di bursa AS mencapai 10,76 miliar lembar saham, melebihi rata-rata 10,12 miliar lembar saham selama 20 hari perdagangan terakhir. Ini merupakan tanda ketegangan yang meningkat di pasar keuangan global akibat ketidakpastian seputar kebijakan moneter yang lebih ketat.