MEDIAEMITEN.COM – Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto bergembira bersama warga di Kampung Empang, Jakarta Utara, Jumat (22/12/2033).
Kunjungan itu dilakukan saat dirinya pulang kerja dari kantor Kementerian Pertahanan pada sore hari.
Prabowo yang mengenakan baju safari krem dan topi biru nampak berjalan menyusuri kampung di wilayah Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan Utara itu.
Para warga, khususnya emak-emak dan bocah di sana antusias menyambut Prabowo.
Baca Juga:
CSA Index di November Meningkat ke 76,7: Investor Sambut Stabilitas Ekonomi Global
Peluncuran Danantara Diundur, Kepala Badan Pengelola Investasi Danantara Beri Penjelasan Resmi
Terlihat Prabowo sembari berjalan melayani permintaan selfie para emak-emak.
Baca artikel lainnya di sini : Sebelum Debat Cawapres Pilpres 2024: Gibran Rajin Simulasi Debat, Prabowo Beri Masukan dan Data
Tidak hanya itu, para bocah di Kampung Empang mengerubungi Prabowo dan ikut berjalan dengannya.
Prabowo pun nampak menikmati momen tersebut sembari tertawa bersama dengan para bocah yang gembira melihat Prabowo menyambangi kampung mereka.
Baca Juga:
Tangkap Puluhan Koruptor hingga Copot Pejabat, Rangkuman Terobosan 15 Hari Pemerintahan Prabowo
Target Investasi Tahun 2025 Mencapai Sekitar Rp1.900 Triliun, Dorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Saat Prabowo menyusuri gang di Kampung Empang, ia pun sempat mengetuk pintu rumah para warga.
Lihat juga konten video, di sini: Inilah Momen Gibran Tanya Mahfud Soal Regulasi Carbon Capture and Storage yang Tak Terjawab
Untuk mendengarkan aspirasi karena wilayah tersebut merupakan yang termasuk rawan banjir.
“Calon presiden kita ini tahun depan,” kata seorang emak-emak yang rumahnya didatangi Prabowo.
Baca Juga:
Bantu Cerdaskan Generasi Muda, PT Bukit Asam Tbk Berikan Besiswa bagi Putra-putri TNI dan Polri
Salah Satunya Perusahaan Energi, 3 Perusahaan Mercusuar Berencana IPO ada Akhir Tahun 2024 Ini
Prabowo pun memasuki rumah itu, melewati pintu yang diberi pembatas kayu untuk menghadang air banjir masuk.
Ia bertanya kepada emak-emak itu soal dampak banjir yang masih menggenangi rumahnya dan tak kunjung surut dan berdiskusi mengenai solusi atas persoalan itu.***