Kadin Akan Pelajari Pengenaan Tarif QRIS 0,3%

- Pewarta

Rabu, 12 Juli 2023 - 19:44 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

FOTO: Barcode QRIS/IST.

FOTO: Barcode QRIS/IST.

MEDIA EMITEN – Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Indonesia akan mempelajari pengenaan tarif Quick Response Code Indonesian Standard atau QRIS sebesar 0,3% bagi penyedia jasa pembayaran.

“Nah, ini nanti yang harus dilihat kembali,” kata Ketua Umum Kadin Indonesia Mohammad Arsjad Rasjid Prabu Mangkuningrat, Rabu 12 Juli 2023.

Menurut Arsjad, pada prinsipnya semangat dari metode pembayaran QRIS tersebut ialah untuk memudahkan para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) atau penyedia jasa pembayaran lainnya.

Seiring dengan itu, pemerintah juga berupaya meningkatkan pengguna QRIS. Tujuannya, apabila terjadi perluasan pengguna layanan QRIS maka biaya yang harus dikeluarkan pelaku usaha akan turun. 

Langkah tersebut tidak hanya menyasar pelaku usaha atau penyedia jasa pembayaran yang ada di Tanah Air, namun juga diimplementasikan di negara-negara ASEAN.

Sasarannya ialah setiap turis dari berbagai negara ASEAN yang melancong ke Indonesia sudah menggunakan metode pembayaran QR Code Indonesia.

Kebijakan tarif QRIS, kata dia, tetap akan dikenakan kepada penyedia jasa pembayaran. Menurut di, langkah tersebut dinilai jauh lebih baik jika dibandingkan dengan penggunaan kartu kredit dimana tarif yang ditetapkan sebesar 2%.

Berita Terkait

Sustainability Report & Annual Report: Solusi Waktu yang Semakin Sempit dan Deadline OJK Sudah di Depan Mata
Dirut Baru Perum Bulog Optimis Target 3 Juta Ton Setara Beras Tercapai, Sebanyak 26 Pimwil akan Dikumpulkan
Nilai Investasi di Bidang Hilirisasi Tahun 2024 Capai Rp407,8 Triliun, Rosan Roelani Lapor Presiden Prabowo
Titik Soeharto Desak Pemerintah Segera Usut Dalang Dibalik Pelaku Pemagaran Ilegal Laut Banten di Tangerang
Peran Swasta yang Lebih Besar di Proyek infrastruktur akan Dukung Pertumbuhan Ekonomi yang Lebih Efisien
Sebut Menuju Swasembada Energi, Presiden Prabowo Subianto Resmikan 37 Proyek Listrik di 18 Provinsi
Penggunaan Mata Uang Non Dolar Pasti akan Terjadi Meskipun Saat Ini Dolar Amerika Serikat Masih Dominan
CSA Index Januari 2025: Optimisme Pasar di Tengah Tantangan Volatilitas Rupiah

Berita Terkait

Selasa, 11 Februari 2025 - 07:20 WIB

Sustainability Report & Annual Report: Solusi Waktu yang Semakin Sempit dan Deadline OJK Sudah di Depan Mata

Senin, 10 Februari 2025 - 08:41 WIB

Dirut Baru Perum Bulog Optimis Target 3 Juta Ton Setara Beras Tercapai, Sebanyak 26 Pimwil akan Dikumpulkan

Rabu, 5 Februari 2025 - 14:44 WIB

Nilai Investasi di Bidang Hilirisasi Tahun 2024 Capai Rp407,8 Triliun, Rosan Roelani Lapor Presiden Prabowo

Rabu, 22 Januari 2025 - 14:03 WIB

Titik Soeharto Desak Pemerintah Segera Usut Dalang Dibalik Pelaku Pemagaran Ilegal Laut Banten di Tangerang

Rabu, 22 Januari 2025 - 08:32 WIB

Peran Swasta yang Lebih Besar di Proyek infrastruktur akan Dukung Pertumbuhan Ekonomi yang Lebih Efisien

Berita Terbaru