MEDIA EMITEN – PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara Tbk (Bank Sumut) akan segera melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan mematok harga penawaran pada rentang Rp 350 hingga Rp 510 per saham, sehingga perseroan berpotensi meraup dana Rp1,02 triliun hingga maksimal Rp1,49 triliun.
“Dana IPO itu nanti akan digunakan untuk modal kerja, salah satunya dengan ekspansi penyaluran kredit serta meningkatkan infrastruktur teknologi kita. Yang paling penting lagi, dengan IPO, proses bisnis akan makin baik,” ujar Plt Direktur Utama Bank Sumut Hadi Sucipto dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis 19 Januari 2023.
Sesuai prospektus, bank daerah milik Provinsi Sumatera Utara ini telah menggelar penawaran awal atau bookbuilding sebanyak-banyaknya 2,93 miliar saham atau 23% dari total saham usai IPO, yang dimulai Kamis 5 Januari 2023 hingga Rabu 18 Januari 2023.
Calon emiten yang akan melantai di bursa dengan kode perdagangan saham BSMT ini mencatatkan margin bunga bersih atau NIM sebesar 6,84% pada triwulan III-2022, atau naik dari 6,73% pada periode sama tahun 2021.
Baca Juga:
Produktivitasnya Meningkat Berkat Pemberdayaan Klaster Usaha dari BRI, Ini Kisah Petani di Merauke
Pengguna Inovasi Digital Super Apps BRImo Tembus 38,61 Juta, Terbesar di Indonesia
Berdasarkan kinerja penghimpunan dana, Bank Sumut mengantongi dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp 33,38 triliun hingga September 2022, atau naik 1,11% year on year (yoy) dari sebelumnya Rp33,01 triliun.
Secara keseluruhan, Bank Sumut membukukan laba bersih Rp 520,57 miliar pada September 2022, atau tumbuh 17,44% yoy dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 443,29 miliar.
Dari sisi profitabilitas, return on equity (ROE) atau tingkat pengembalian ekuitas Bank Sumut sebesar 17,38% pada triwulan III- 2022, atau lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya 16,1%.
Sedangkan, return on asset (ROA) atau tingkat pengembalian aset sebesar 2,17%, lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya 2,06%.