MEDIA EMITEN – Harga beras melonjak ke level tertinggi dalam hampir 12 tahun, setelah larangan ekspor beras India dan kondisi cuaca buruk merusak produksi dan pasokan makanan pokok utama Asia, menurut badan pangan PBB.
“Harga beras global sangat mengkhawatirkan,” kata Qingfeng Zhang, direktur senior Bank Pembangunan Asia, dikutip dari CNBC Intrnational, Selasa 22 Agustus 2023.
Berbagai faktor memicu kekhawatiran bahwa kekurangan pasokan beras dapat menandai kembalinya kenaikan harga komoditas pangan lainnya di Asia, antara lain iklim ekstrim akibat pemanasan global, bersamaan dengan timbulnya El Niño untuk pertama kalinya dalam tujuh tahun.
El Niño merupakan fenomena cuaca yang dipicu oleh pemanasan suhu air di Samudera Pasifik khatulistiwa bagian timur dan tengah, yang membawa kondisi cuaca liar yang menimbulkan malapetaka secara global.
Baca Juga:
Prabowo Sebut Muhammadiyah Luar Biasa, Punya 167 PT, 5.345 Sekolah dan Madrasah serta 440 Pesantren
Diberdayakan BRI, Figur Inspiratif Lokal Gerakkan UMKM di Desa Bululor, Jambon, Ponorogo
Pada puncak krisis harga pangan pada tahun 2010-2012, Bank Pembangunan Asia (ADB) memperkirakan bahwa kenaikan harga pangan internasional sebesar 30% pada tahun 2011 berarti 10% harga beras di negara-negara berkembang di Asia, dan mengurangi 0,6 poin persentase produk domestik bruto.
ADB saat itu menyatakan bahwa kenaikan harga pangan domestik sebesar 10% di negara-negara berkembang di Asia akan mendorong 64,4 juta orang ke dalam kemiskinan, berdasarkan garis kemiskinan $1,25 per hari. Hal ini berarti meningkatkan angka kemiskinan dari 27% menjadi 29% pada periode tersebut.
Yang pasti, sebagian besar negara Asia akan mampu menahan guncangan pasokan beras saja.
Fakta bahwa beberapa negara di kawasan ini – seperti Thailand, Vietnam, Myanmar dan Kamboja – adalah eksportir bersih. China, pasar beras terbesar di dunia, hanya mengimpor 1% dari kebutuhan berasnya dari sebagian besar Vietnam dan Myanmar, sehingga “terpukul sangat minim” oleh kekurangan pasokan dari India.
Baca Juga:
Berhasil Turunkan Harga Tiket Pesawat, Presiden Prabowo Subianto: Untuk Bantu Masyarakat Kita
Pasokan beras di China berada di bawah ancaman setelah tingkat siaga banjir dinaikkan untuk tiga provinsi, yang biasanya menyumbang hampir seperempat produksi beras negara itu. Namun, Tay menunjuk pada persediaan beras di negara ini, yang jumlahnya minimal delapan bulan dari kebutuhan tahunannya.
Baca Juga:
Dampak Kebijakan Proteksionis Presiden AS Terpilih Donald Trump Ditakutkan akan Lemahkan Kurs Rupiah
Prabowo Subianto Kunjungi Tambak Ikan Nila Salin di Karawang, Cek Potensi Bahan Makan Bergizi Gratis