MEDIA EMITEN – Indonesia Battery Corporation (IBC) mengakuisisi sebagian kepemilikan saham PT Wijaya Karya Industri dan Konstruksi (WIKON) di PT Wika Industri Manufaktur (WIMA) yang merupakan produsen motor listrik Gesits.
Wakil Menteri BUMN I Pahala Mansury mengatakan, penandatanganan Perjanjian Jual-Beli Saham/Sales and Purchase Agreement (SPA) antara WIKON dan IBC ini merupakan sebuah sinergi untuk membangun mata rantai ekosistem dari Electric Vehicle (EV) di Indonesia.
“Sinergi antara IBC dan WIKON merupakan sebuah inisiatif strategis untuk mendukung ketahanan energi nasional melalui ekosistem baterai dan pembangunan ekosistem EV di Indonesia,” kata Pahala dalam siaran pers, Kamis 15 Desember 2022.
Menurut Pahala, Indonesia memiliki target 2 juta motor listrik pada tahun 2024. Biaya motor listrik yang lebih hemat diharapkan dapat meningkatkan ketertarikan masyarakat dalam menggunakan menggunakan kendaraan listrik.
Baca Juga:
Indonesia Negara Kaya, Prabowo Subianto Ungkap Indonesia Mampu Bangkit dengan Disiplin dan Efisien
Produktivitasnya Meningkat Berkat Pemberdayaan Klaster Usaha dari BRI, Ini Kisah Petani di Merauke
Pengguna Inovasi Digital Super Apps BRImo Tembus 38,61 Juta, Terbesar di Indonesia
Ia berharap, pengembangan EV kedepannya bisa mendorong ekosistem kendaraan listrik di tanah air, seperti pengembangan baterai swap agar bisa menurunkan biaya para pemilik motor konvensional.
Pahala mengingatkan agar supply chain operation dan komersialitas Gesits ditingkatkan. Peningkatan kualitas terhadap Gesits dapat dilakukan dengan mengembangkan partnership dengan mitra-mitra strategis, termasuk dengan membangun partnership dengan produsen otoparts.
Selain itu, Pahala berharap TKDN Gesits yang sekarang sudah mencapai 47% persen dapat dinaikkan ke arah 60% terlebih pada kapabilitas perakitan baterai kendaraan listrik dalam negeri terintegrasi oleh IBC.
Direktur Utama IBC Toto Nugroho menyampaikan bahwa proses pengambilalihan saham WIMA merupakan langkah IBC dalam mengakselerasi pembentukan ekosistem kendaraan listrik nasional yang terintegrasi dengan industri baterainya.
“Kolaborasi ini diharapkan dapat mendorong Gesits sebagai platform kendaraan motor listrik roda dua yang terintegrasi dengan end to end value chain EV battery dan EV Ecosystem dari hulu ke hilir,” jelasnya.
Ia mengatakan, dampak dari penggunaan kendaraan listrik termasuk mengurangi emisi CO2 hingga 8,25 juta ton CO2 per tahun dan potensi pengurangan impor BBM mencapai 7,6 juta barrel per tahun.
Direktur Utama WIKON Dwi Johardian mengatakan, salah satu kekuatan yang ditawarkan oleh IBC terletak pada ekosistem industri baterai terintegrasi, di mana baterai merupakan komponen utama sebagai sumber energi untuk kendaraan listrik dan ikut berkontribusi signifikan pada komponen biaya kendaraan listrik di pasar.