Harga Emas Lanjut Turun, Imbal Hasil Obligasi AS Naik

- Pewarta

Sabtu, 12 Agustus 2023 - 12:11 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi: Emas batangan (Foto: fxstreet.com)

Ilustrasi: Emas batangan (Foto: fxstreet.com)

MEDIA EMITENHarga emas berjangka kembali turun pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), memperpanjang penurunan untuk hari kelima berturut-turut menyusul kenaikan indeks harga produsen (IHP) AS sedikit lebih tinggi dari perkiraan. Ini membuat dolar AS menguat dan menaikkan imbal hasil obligasi pemerintah.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di Divisi Comex New York Exchange turun US$ 2,30 atau 0,12% menjadi US$ 1.946,60 dolar AS per ounce, setelah menyentuh tertinggi sesi di US$ 1.953,60 dan terendah di US$ 1.942,70 dolar AS.

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan Jumat (11/8) bahwa IHP AS, ukuran inflasi sebelum mencapai konsumen, naik 0,3% pada Juli secara bulanan dan 0,8% secara tahunan.

Para analis pasar berpendapat bahwa kenaikan harga grosir AS pada Juli masih mencerminkan tren penurunan inflasi secara keseluruhan. 

Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,3% menjadi 102,85. Imbal hasil pada obligasi pemerintah AS 10-tahun naik 6 basis poin menjadi 4,162% dari 4,141% pada Kamis (10/8/2023) sore ketika Presiden Fed San Francisco Mary Daly mengatakan Fed memiliki lebih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk menjinakkan inflasi meskipun data terbaru menunjukkan harga-harga konsumen naik hanya 0,2% pada Juli.

“Emas melanjutkan penurunannya yang lambat menuju US$ 1.900 per ounce karena masih ada keraguan apakah Federal Reserve masih memiliki satu kenaikan suku bunga lagi dalam siklus saat ini, bahkan setelah data inflasi AS yang menggembirakan kemarin,” kata Rupert Rowling, seorang analis pasar di Kinesis Money, dalam komentar email.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September turun 7,80 sen atau 0,34% menjadi ditutup pada US$ 22,743 per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober tergelincir US$ 0,20 atau 0,02% menjadi menetap pada US$ 914,60 per ounce.

Berita Terkait

Peran Aktif BRI Dukung Ketahanan Pangan, Salurkan Kredit Senilai Rp199,83 Triliun di Sektor Pertanian
Hadapi Tantangan Perubahan Pasar, Ini Strategi BRI Perkuat Inovasi dalam Transformasi Digital Perbankan!
Unggul Soal Dimensi Data dan Kolaborasi, Transformasi Digital BRI Berbuah Prestasi di Digital Banking Awards 2024
Desa BRILiaN dengan Sejuta Potensi Alam dan Budaya, Mengenal Desa Batuan Sukawati di Bali
BRI Raih 2 Penghargaan Bank Indonesia Awards 2024, Dukung Stabilitas Keuangan dan Pertumbuhan Ekonomi Inklusif
BRI Luncurkan BRImo di Timor Leste, Perluas Inklusi Keuangan di Kawasan Asia Tenggara
Tawarkan Progam Special BRIguna dengan Suku Bunga Mulai dari 8,129% dan Diskon Biaya Provisi 50%, BRI HUT ke-129
Tercapai 100 Persen Senilai 85,5 Triliun, Kementerian BUMN Laporkan Pendapatan Negara dari Deviden BUMN

Berita Terkait

Kamis, 5 Desember 2024 - 11:51 WIB

Peran Aktif BRI Dukung Ketahanan Pangan, Salurkan Kredit Senilai Rp199,83 Triliun di Sektor Pertanian

Selasa, 3 Desember 2024 - 21:53 WIB

Hadapi Tantangan Perubahan Pasar, Ini Strategi BRI Perkuat Inovasi dalam Transformasi Digital Perbankan!

Selasa, 3 Desember 2024 - 09:30 WIB

Unggul Soal Dimensi Data dan Kolaborasi, Transformasi Digital BRI Berbuah Prestasi di Digital Banking Awards 2024

Senin, 2 Desember 2024 - 18:57 WIB

Desa BRILiaN dengan Sejuta Potensi Alam dan Budaya, Mengenal Desa Batuan Sukawati di Bali

Senin, 2 Desember 2024 - 10:31 WIB

BRI Raih 2 Penghargaan Bank Indonesia Awards 2024, Dukung Stabilitas Keuangan dan Pertumbuhan Ekonomi Inklusif

Berita Terbaru