Mediaemiten.com, Lombok – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan perbaikan kinerja investasi maupun ekspor dapat membantu perekonomian untuk tumbuh lebih tinggi dari kisaran lima persen.
“Kalau kita selalu fokus ke dalam negeri, maka pertumbuhan ekonomi kita untuk tumbuh dari 5 persen-5,5 persen susah bukan main,” kata Darmin dalam acara sosialisasi sistem perizinan berusaha terintegrasi secara elektronik (OSS) di Lombok, Nusa Tenggara Barat, Jumat (21/9/2018).
Darmin menjelaskan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang saat ini berada pada kisaran lima persen, berkat dukungan konsumsi rumah tangga, sudah merupakan angka pencapaian yang baik dalam kondisi global penuh ketidakpastian.
Namun, mantan Gubernur Bank Indonesia ini menambahkan, pemerintah juga berupaya untuk mengundang investasi dan mendorong ekspor guna optimalisasi kinerja perekonomian yang saat ini belum tumbuh sesuai potensinya.
Baca Juga:
Pefindo Catatkan Penerbitan Surat Utang Korporasi pada Januari – Maret 2025 Mencapai Rp46,7 Triliun
Wacana Pendirian Pangkalan Militer Pihak Asing di Wilayah Indonesia Ditanggapi Politisi PDIP
“Kita sekarang hanya tumbuh 5 persen-5,1 persen, karena tidak cukup dinamika permintaan dalam negeri untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Kita harus mengandalkan perekonomian global, meski saat ini ada interupsi dari kondisi AS,” ujar Darmin.
Untuk itu, pemerintah membuat sistem pelayanan terpadu guna mendorong investasi berbasis ekspor maupun subtitusi impor, yang tidak hanya membantu kegiatan perekonomian, namun juga menekan defisit neraca perdagangan.
Pembangunan industri berbasis subtitusi impor ini menjadi penting, karena setiap perekonomian tumbuh cepat, impor juga meningkat tajam, sehingga pemenuhan bahan baku maupun bahan modal di dalam negeri merupakan salah satu hal yang krusial.
“Intinya dengan memudahkan perizinan, kita bisa berharap agar investor dapat lebih nyaman, lebih jelas dan lebih pasti dalam memperoleh perizinan. Dengan begitu, kita mengharapkan investor bisa datang lebih banyak,” ujar Darmin. (sat)