MEDIA EMITEN – PT Bank Syariah IndonesiaTbk (BSI) diminta terbuka kepada publik terkait serangan siber yang dialami.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional (APTIKNAS), Soegiharto Santoso, mengatakan manajemen BSI perlu memberi penjelasan resmi secara jujur dan terbuka terkait apa yang terjadi sebenarnya, mulai dari jenis serangan hingga kemungkinan adanya kelalaian yang terjadi.
“Tidak perlu sembunyi-sembunyi, apakah ini mungkin kelalaian atau memang ada serangan, ada virus baru, atau memang ada pihak orang dalam yang membocorkan data atau ada yang memasukkan plug USB, dan sebagainya,” kata Soeguharto di Jakarta, Selasa 16 Mei 2023.
Keterbukaan mengenai serangan siber ini, kata dia, sangat penting dilakukan terutama bagi para nasabah, antara lain terkait kemungkinan kerentanan yang dimiliki sistem pada bank dapat membantu publik untuk memahami apa yang harus dilakukan untuk perlindungan data diri dan lebih waspada terhadap potensi ancaman serupa di masa depan.
Baca Juga:
Berkembang dan Penuhi Permintaan Saat Lebaran, BRI Bantu Usaha Kue Kering di Sidoarjo, Jawa Timur
Transaksi BRIZZI Meningkat 15 Persen dari Tansaksi Bulan-bulan Biasanya, Efek Ramadan dan Lebaran
Kisah Petani Pepaya Raup Omzet Rp36 Juta Per Bulan Berkat Pinjaman Ultra Mikro BRI
Sementara itu, BSI kembali mengeluarkan pernyataan menyusul beredarnya informasi bahwa LockBit 3.0 yang merupakan Ransomware as a Service (RaaS) dikabarkan telah merilis data hasil serangan sibernya kepada sistem milik BSI di dark web.
BSI juga berkomitmen untuk terus memperkuat pertahanan dan keamanan siber perbankan, dan senantiasa mengimbau nasabah agar tetap waspada dan berhati-hati atas segala bentuk modus penipuan yang mengatasnamakan Bank Syariah Indonesia.
BSI mengungkapkan telah berkoordinasi untuk investigasi terkait serangan siber yang dialami pihaknya kepada pemangku kepentingan lainnya seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI), dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
BSI memastikan layanannya memprioritaskan kepentingan nasabah termasuk perlindungan data serta dana konsumen tetap terjaga.
Baca Juga:
Terus Cetak Pertumbuhan Positif, Aset Kelolaan Wealth Management BRI Tumbuh 21% Pada Kuartal I 2024
Harga Minyak Mentah Dunia Terdongkrak Serangan Iran ke Israel, Bagaimana dengan Harga BBM Domestik?
“Kendala sudah selesai dipulihkan, dan nasabah dapat kembali melakukan transaksi keuangan dan pembayaran yang dibutuhkan. Kami juga melakukan asesmen terhadap serangan, melakukan pemulihan, audit, dan mitigasi agar gangguan serupa tidak terulang,” ujar Corporate Secretary BSI Gunawan A. Hartoyo dalam pernyataannya yang diterima di Jakarta, Selasa.