MEDIA EMITEN – Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup melemah 18,07 poin atau 0,27% ke posisi 6.722,15 pada penutupan perdagangan Senin 11 Juli 2022.
Investor asing kembali mencatatkan jual bersih (net foreign sell) sebesar Rp 205,73 miliar di seluruh pasar, dan Rp2451,21 miliar.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.007.147 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 19,11 miliar lembar saham senilai Rp 8,53 triliun. Sebanyak 251 saham naik, 252 saham menurun, dan 184 tidak bergerak nilainya.
Nilai transaksi saham terus turun hingga di bawah Rp 10 triliun karena ketidakpastian ekonomi global yang menyebabkan arah pergerakan saham sangat volatile.
Sentimen negatif lain yang mendorong penurunan IHSG adalah angka kasus harian COVID-19 yang sudah meningkat di atas 2.700-an kasus kembali membawa kekhawatiran adanya perubahan kebijakan atas status level PPKM yang dapat menghambat aktivitas ekonom.
Sejumlah negara di Asia pun tengah mengalami kenaikan kasus. Apalagi penularannya yang lebih cepat, penyebarannya berpotensi menjadi lebih masif. Sejumlah kota di China seperti Shanghai dan Shandong telah melaporkan temuan kasus sub-varian BA.5.
Demikian halnya dengan Hong Kong yang juga mengalami kenaikan kasus hingga menutup aktivitas kasino untuk menekan laju penyebaran. Hal itu tentunya dinilai berpengaruh terhadap pergerakan indeks Asia.
Dibuka menguat, IHSG mayoritas bergerak di zona merah sepanjang sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih tak mampu beranjak dari teritori negatif sampai penutupan bursa saham.
Bursa saham regional Asia bergerak variatif, antara lain Indeks Nikkei menguat 295,11 poin atau 1,11% ke 26.812,3, Indeks Hang Seng turun 601,58 poin atau 2,77% ke 21.124,2, dan Indeks Shanghai terkoreksi 42,5 poin atau 1,27% ke 3.313,58.