MEDIA EMITEN – Memasuki usia ke-24, PT Wijaya Karya Beton Tbk. (WIKA Beton) mendapatkan kado spesial dari anak perusahaannya yaitu PT Citra Lautan Teduh (CLT).
PT Citra Lautan Teduh menang tender untuk melakukan ekspor perdana tiang pancang ke Taiwan.
Dalam keterangan resmi perseroa yang dikutip mediaemiten.com, CLT berhasil memenangkan tender setelah bersaing dengan beberapa eksportir dari negara lain di Asia Tenggara seperti Vietnam dan Malaysia pada awal tahun 2021 ini.
Sekretaris Perusahaan Wijaya Karya Beton, Yuherni Sisdwi R mengatakan, produk yang diekspor merupakan tiang pancang atau spun pile dengan diameter 300 mm dan panjang 8 meter.
Produk ini akan digunakan dalam proyek infrastruktur yang sedang digalakkan oleh pemerintah Taiwan.
Baca Juga: Bukit Asam Likuidasi Cucu Usaha di Singapura untuk Efisiensi
“Untuk ekspor perdana kali ini, Taiwan akan melakukan tes pile kepada produk yang dikirim,” kata Yuherni.
Tes pile ini perlu dilakukan untuk memastikan kesesuaian syarat dan spesifikasi produk dengan kebutuhan proyek.
Setelah lolos tes pile produk, maka WIKA Beton melalui CLT akan mendapatkan kontrak penuh proyek tersebut.
Salah satu alasan terkuat pemenangan CLT pada tender ini adalah besaran kapasitas produksi yang terjamin.
Kegiatan ekspor produk CLT ini merupakan salah satu perwujudan visi WIKA Beton untuk menjadi perusahaan terkemuka dalam bidang Engineering, Production, Installation (EPI) industri beton di Asia Tenggara.
CLT merupakan anak usaha WIKA Beton yang didirikan di Batam pada 23 Agustus 1990.
Dalam perjalanan bisnisnya, WIKA Beton tercatat mengakuisisi 90% saham CLT pada 12 September 2014 dan dilanjutkan pada 5 Desember 2014, sehingga kepemilikan saham CLT oleh perseroan meningkat menjadi sebesar 99,50%.
CLT merupakan entitas anak perseroan yang bergerak di bidang usaha pabrikasi tiang pancang beton putar pra-tekan atau pre-tensioned centrifugal precast concrete piles.
Para analis memangkas target kinerja keuangan Wika Beton pada 2021 dan 2022, meskipun pasar konstruksi cenderung membaik tahun ini dibandingkan tahun lalu.
BRI Danareksa Sekuritas menurunkan perkiraan pendapatan Wika Beton tahun ini menjadi dari Rp 7,33 triliun menjadi Rp 4,8 triliun.
Begitu juga dengan ekspektasi laba bersih direvisi turun dari Rp 322 miliar menjadi Rp 128 miliar.
Adapun perkiraan perolehan kontrak baru dipangkas dari Rp 6,46 triliun menjadi Rp 4,27 triliun.
Menurut analis BRI Danareksa Sekuritas, Maria Renata, pemangkasan target kinerja keuangan WIKA Beton tahun ini dipengaruhi oleh realisasi laba bersih perseroan tahun lalu yang di bawah target dan konsensus analis.
“Laba bersih tersebut hanya merefleksikan sekitar 87% dari target kami dan hanya mencapai 38,6% dari konsensus analis,” katanya dalam risetnya.
Begitu juga dengan perkiraan pendapatan perseroan tahun 2020 yang sebanyak Rp 4,8 triliun hanya mencerminkan 98,5% dari target BRI Danareksa Sekuritas dan sekitar 74,8% dari konsensus analis.
Penurunan pendapatan dipicu oleh rendahnya perolehan kontrak baru WIKA Beton sepanjang tahun lalu.
Simak Juga: Laba Bersih HM Sampoerna Tergerus 37,95% Imbas Terpuruknya Daya Beli Masyarakat
Penurunan itu mengakibatkan total kontrak yang diraih perseroan tahun ini masih rendah.
Meski demikian, kinerja keuangan WIKA Beton tahun 2021 diprediksi melonjak dibandingkan 2020, namun masih di bawah pencapaian tahun 2019. (wan)