MEDIA EMITEN – PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) mencatat penurunan kinerja keuangan lantaran lesunya permintaan semen akibat imbas pandemi Covid-19.
Emiten produsen semen ini mengalami penurunan laba bersih 1,58% dibandingkan akhir tahun 2019 dari Rp 1,835 triliun menjadi Rp 1,806 triliun di akhir 2020.
Dalam laporan keuangan perseroan yang telah diaudit seperti dikutip mediaemiten.com, laba laba per saham dasar turun dari Rp 498,56 menjadi Rp 490,69.
Produsen Semen Tiga Roda ini mencatat penurunan total pendapatan 11,01% dari Rp 15,939 triliun menjadi Rp 14,184 triliun.
Namun, beban pokok pendapatan tercatat sebesar Rp 9,07 triliun atau turun 13,03% dibanding akhir tahun 2019 yang tercatat Rp 10,439 triliun, sehingga laba kotor turun 7,03% menjadi Rp 5,113 triliun.
Pada sisi ekuitas tercatat turun 3,91% dari Rp 23,08 triliun menjadi Rp 22,176 triliun.
Sementara total kewajiban tercatat sebesar Rp 5,168 triliun atau tumbuh 11,69% dibanding akhir tahun 2019 yang tercatat sebesar Rp 4,627 triliun.
Baca Juga: Indocement Targetkan Pasar Ekspor Naik 25%
Sebaliknya aset perseroan tercatat turun 1,31% dari Rp27,707 triliun menjadi Rp 27,344 triliun.
Sedangkan arus kas diperoleh dari aktivitas operasi tercatat sebesar Rp 3,538 triliun atau tumbuh 0,22% dibandingkan Rp 3,53 triliun
Indocement juga mengungkapkan, penjualan semen pada Februari 2021 sebesar 1,2 juta ton.
Menurut analis Mirae Asset Sekuritas, Mimi Halimin mengutip dari data Indocement bahwa penjualan semen perseroan turun 8,3% secara tahunan (year-on-year/YoY) dan turun 11,1% secara bulanan (month-on-month/MoM).
Volume penjualan produsen semen Tiga Roda ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan penjualan semen secara nasional yang tumbuh positif secara tahunan.
”Kondisi cuaca kurang baik juga menjadi salah satu faktor negatif yang berdampak pada penjualan INTP pada Februari,” tulis Mimi dalam riset terbarunya.
Mimi mencatat konsumsi semen domestik di Jakarta turun 8,6% YoY dan Jawa Barat turun 6,4% YoY.
Penjualan di pasar utama INTP ini relatif lebih rendah dibandingkan pertumbuhan volume total penjualan semen nasional yang tumbuh 0,8%.
Simak Juga: Warga Perumahan Dian Asri II Cibinong Dukung Pengurus RW Lawan Gugatan PT BPJ
Seiring dengan jumlah kasus positif Covid-19 yang terus berkurang dan aktivitas ekonomi perlahan kembali, Mimi yakin penjualan Indocement akan pulih dalam beberapa bulan ke depan.
Apalagi, aktivitas perekonomian diperkirakan lebih baik pada 2021 dengan potensi anggaran infrastruktur yang tinggi dan pemulihan di sektor properti. (ENI)